Sore yang sendu.. Terjadilah pembicaraan antara dua orang sahabat..
"Aku sadar prinsipku salah, 'nikahi lelaki yang mencintaiku bukan yg kau cintai'. Aku selalu berdoa dan yakin aku akan menikah dan harus menikah tahun ini, tanpa menambahkan dengan jodoh yg diridhoiNya. Aku menyesal merancang pernikahan hanya demi kata orang dan sekarang aku sadar ini semua demi status. Dan kini dia datang. Cinta pertamaku. Untuk kembali pada dia yg selalu aku cintai dalam diam bukan tidak mungkin. Aku hanya perlu berjuang melawan dia yang hanya ingin memiliki jiwaku bukan hatiku, dan.. keluargaku sendiri."
Sepenggal ungkapan hati yang begitu mengena untuk saya jadikan pesan kehidupan yang sangat berharga untuk saya dan mungkin untuk kita semua yang tengah menanti jodoh ☺
Jujur saya sedih dengan masalah yang tengah salah seorang sahabat saya alami. Banyak wanita yang dikatakan cukup secara umur untuk menikah. Tentu pandangan publik tentang "kapan nikah? Nunggu apa lagi sih? Cepetan nikah. Nanti keburu tua lho, trus gak ada yang mau" tiada habisnya. Apalagi ditambah dengan teman-teman yang satu persatu menemukan jodohnya dan melangkah ke jenjang pernikahan. Lalu, kamu sadar, cuma kamu yang masih single dan tanpa kepastian kapan akan menikah karena pacaramu belum ada tanda-tanda melamarmu. Makinlah stress kamu, apalagi kamu seorang wanita yang memiliki batas rawan untuk hamil dan melahirkan. Apalagi kalo gak ada calon ya hahaha makin mumet mesti hihihi...
Merangkum dari moral story tadi, saya pikir, kita terlalu terbebani "kata orang dan aturan baku dunia". Kita kadang terlalu fokus dengan pandangan orang tentang kekurangan kita yang sampai saat ini belum menemukan pasangan dan mengganggap kita bermasalah. Dan aturan yang mengganggap terlalu pemilih, tertutup, asyik bekerja dan lain sebagainya. Mungkin ada beberapa yang bisa kita benarkan tapi tak sepenuhnya dapat kita bakukan menjadi sebuah faktor penyebab suatu hal.
Saya percaya dengan ketentuanNya, Allah SWT. Bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan. Bahwa mendapatkan pasangan adalah memperbaiki diri kita. Kenapa? Karena jodoh adalah cerminan diri. Perbaiki kualitasmu maka dia, jodohmu juga sedang memperbaiki diri. Percaya deh, jodoh itu serasi, sepadan, dan satu frekuensi. Hehehe.
Masalahnya Allah sudah memberikan kita jodoh sejak kita ditiupkan dalam rahim ibu kita. Hanya saja menjemput jodohnya mau yang bagaimana. Saya pernah menonton sebuah film dari negeri jiran, disitu ada seorang lelaki yang benar2 jauh dari agama. Kehidupan bebas lekat dengannya, minum dan berfoya-foya dengan hartanya adalah hal yang lumrah untuknya. Sampai suatu hari, ia berpapasan dengan guru sekolah keponakannya saat menjemputnya pulang sekolah. Pemuda itu jatuh cinta pada wanita sholihah tersebut. Namun, wanita baik tentu memilih pemuda yg baik, apalagi kelak ia akan menjadikannya ayah dari anak-anaknya. Pemuda tersebut tersadar saat seorang ustad berkata, jodoh itu ada tiga cara dalam mendapatkannya. Yang pertama, kamu mencintai seorang gadis, gadis itu menolak, kau datangi dukun, gadis itu akhirnya mau menikahi, itu disebut jodoh dari dukun. Yang kedua, kamu mencintai gadis dan gadis itupun mencintaimu, setan bertindak, gadis itu hamil dan menikahlah kalian, itu disebut jodoh dari setan. Yang ketiga, kamu suka, dia suka, kamu datangi orang tuanya. Menikahlah kalian, itulah yang disebut jodoh dari Allah. Jodoh yang halal yang melalui jalan yang Allah ridhoi. Tinggal sekarang kamu memilih jalan yang mana?
Saya memilih pacaran. Dan kita gak ngapa-ngapain. Well, memang sih, tapi tetap aja, coba kondisinya kamu akhirnya menikah bukan dengan pacarmu yang sekarang atau dengan calon suamimu yang sekarang? Yakin kamu gak nyakitin perasaan seseorang dengan berpacaran? Saya sadar sih, untungnya pacaran gak ada.. Saling sakit menyakiti aja.. Menurut saya pribadi dengan semua pengalaman kanan kiri oke hehehe.. Tapi dikembalikan lagi ke personalnya sih.. Kita sudah dewasa banyak jalan dan langkah yang bisa dipilih.. Tinggal ambil jalan yang mana dan ambil resiko serta tanggungjawab yang dibebankan pada pilihanmu itu.. Semoga kita mendapatkan jodoh yang dirdhoi oleh Allag SWT dan senantiasa memperbaiki diri bukan untuk mendapatkan jodoh tapi lebih kepada bukti kecintaan kita pada Rabb kita.. Jika Dia sudah mencintai hambanya, maka apapun yang kita inginkan insyallah akan diberikannya, termasuk jodoh Aamiin Allahumma Aamiin.