Monday, April 10, 2017

Tujuh Tahun Kemudian…
Me and My Best friend’s Love Stories

Kerja di bidang keuangan ini membuat saya tidak memiliki banyak waktu untuk menulis. Kadang sih mau nulis tapi saya lebih memilih untuk beristirahat/berolahraga/mencuci baju/beberes rumah atau hanya sekedar bermain bersama ke-4 adik sepupu saya. Well, saya sudah bersiap-siap mau tidur, saat ini jam 21.33 WIT, tapi kemudian saya bergumam sendiri hehehe.. tentang apa yang sudah saya lalui dan apa-apa saja atau siapa-siapa saja yang sudah menjadikan saya seperti sekarang ini. Ada satu kisah yang kepengen saya tulis di blog saya as reminder hihihi. Kelak ini akan menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan yang bakalan ketawa geli tiap inget hihihiJ

Beberapa waktu yang lalu saya melihat kawan/sahabat lama saya meng-upload foto seorang anak lelaki berusia 4-5th yang mana saya pikir saya tau siapa dia, dan… aha, anak lelaki itu adalah kawan satu kampus saya juga. Mulailah saya chat teman saya itu, dan eng ing eng… ternyata mereka hendak menikah bulan Mei ini -2017, red-. Emm, dimanakah efek dramatisnya? Jadi begini.. mereka sebut saja si Mbak Sakura dengan Mas Perjuangan ini adalah kawan satu kelas, satu kampus.. iya kami sekelas dan sekampus.. awal tahun, mas perjuangan memang suka menggoda mbak sakura, namun mbak sakura sudah ada yang punya kala itu. Kisah mereka belum berjalan. Namun seiring waktu mbak sakura merasa mas perjuangan begitu Aduhai untuk dilihat (yang mana saya sama temen saya yang satu lagi, bingung bagian aduhai nya yang mana. well, urakan kalo menurut kita. sorry.. hehehe) tapi mbak sakura jatuh hati (disaat sudah putus dengan pacarnya yang dulu).

Tapi pucuk dicinta ulampun tak tiba. Mas perjuangan mendadak cuek, jaim, dingin, angkuh, kejam, gengsi deket-deket mbak sakura dan segala macam sikap seorang yang merasa tidak ingin di dekati oleh seseorang dengan sangat ekstremnya. Well, hampir satu tahun lamanya mbak sakura memendam cinta, hingga menangis setiap waktu, mbak sakura sms, telp dkk gak direspon. malahan mas perjuangan sibuk bergenit-genit ria dengan cewek lain, main sama temen-temen laki-lakinya atau melakukan hobby-nya. Mbak sakura? nanggis bawang Bombay bawang merah bawang putih merica lada bubuk diuleg jadi satu dicampur benci plus maki-makian, hingga balik sayang lagi, ehtapinya.. balik mewek lagi, but balik benci lagi, Ya Tuhan.. balik sayang lagi. Saya? Puk-puk-in dia sampai saya bete sendiri ada manusia -lelaki, red- model gini. Cuek Tak Bergeming model Patung Pancoran. Ealah. Akhirnya mbak sakura memaksa memiliki pacar selama sisa kuliahnya. Apakah mbak sakura bahagia? No.. dia kena KDRT selama berpacaran dengan mas Poltak. Namun perihal jodoh, jika Tuhan berkata “Ya”. Manusia bisa apa?

Akhir tahun 2016, mereka bertemu kembali di satu sudut Ibukota, kos salah satu kawan lama kami ketika jaman kuliah dulu. Keduanya lalu bertemu kembali, saling sapa, lama-lama saling bertukar id/pin akun sosial media mereka, lalu beribadah bersama. Lambat laun, tumbuh keberanian dihati mas perjuangan setelah 7 tahun berselang (finally….). Di hari itu, mbak sakura tertawa seakan tak percaya (berdasarkan pengakuan mbaknya, taulah gimana dongkolnya mbake 7th dia makan gengsi mas e). Ya, lelaki yang dulu dia tangisi, dia maki atas sikap kasar, dingin, cuek, kejam karena berani mencintai mas perjuangan dan terang-terangan bilang cinta duluan.

Kini mas perjuangan berkata cinta dan tak mampu melupakan mbak sakura selama 7 tahun belakangan ini. Mas Perjuangan berniat untuk melamar dan menikahi mbak sakura. Khilaf dan tak ingin kehilangan mbak sakura untuk kedua kalinya. Mencoba dengan yang lain namun hati tak bisa mendua. Lelah rasa hati ingin kembali ke peraduan, ke rumah seorang hati, hati seorang wanita. Mbak sakura. Mbak Sakura? Shock. ngakak. but happy. at least, keyakinan untuk memiliki mas perjuangan akhirnya bisa terwujud. Yey. hahaha. Saya ? sebagai saksi hidup mereka berdua ?  ikut seneng bahagia dan ikut merasakan euphoria kedua pasangan 7tahun memendam rasa ini. hahahaha. Intinya dua-duanya gagal move on, ya mungkin udah jodohnya kali ya.. makanya susah lupa hihihihi. #mantan.gebetan.terindah.susah.lupa

Kenapa saya cerita kisah ini, karena saya dianggap akan bernasib sama dengan sahabat saya yang satu ini. Well, saya tahu ini kayak membuka aib sendiri. Tapi setidaknya saya pernah mencintai dengan sabarnya hingga saya tahu kapan harus berhenti. saya pun juga telah mencintai,  mencintai seorang laki-laki selama kurang lebih 6th –alhamdulillah ya kalau kredit motor udah lunas deh- hahaha.. dari chat saya dengan teman saya ini –Mbak Sakura, red- saya memberanikan diri untuk jujur dengan dia. Memang mbak sakura ngebet banget kisah saya bisa sama seperti dia. Dia selalu bilang, “hal yang kamu mau kalau kamu inginkan dan kamu yakin terus pasti bisa kamu dapatkan”. Dia buktinya. Kenapa dia ngebet banget? karena saya ngajak dia travelling sekalian reunion yang infonya dari lelaki 6th itu. tapi dengar dia mau nikah ya jadinya sendirian aja deh travellingnya, kali nemu jodoh #eh. Uang jatuh di jalan kali ah…nemu J

Saya dapat info travelling dari lelaki yang dulu saya sayang banget-banget deh. Sampai chat antara saya dengan kawan saya hanya berusaha meyakinkan saya bahwa dia sebetulnya memendam rasa sama saya. Saya? Ketawa banget. hahaha. Iya dia memang bisa membuat saya mencintainya dengan begitu sabarnya. Sampai bisa membuat saya tidak dekat dengan lelaki lain selama masa kuliah saya dan selama hampir 2,5th saya bekerja dan mampu membuat saya terbangun di sepertiga malam hanya untuk berkata, “Tuhan saya mau dia, dia buat saya ya?”. Saya kemudian bermimpi dihari ke 5-6, dia berubah  menjadi bunga yang sangat terang yang menyinari gelapnya hidup saya. Entahlah artinya apa. tapi.. Yang jelas saya dan dia, terpisah. tak bertemu. tak bersapa. asing. tapi rasa ini masih terus ada.

Saya bilang di kawan saya, saya mencintai dia selama kurang lebih 6th tanpa pernah mencoba mengganggu hidup dia, kalau ganggu ya maaf deh.. saya sadar selama ini sikap dan komunikasi antara saya dengan dia hanya sekedar sopan santun belaka sesama mantan teman organisasi kampus. Saya tahu itu. Saya melihat dia memilih berjalan dengan teman-teman laki-lakinya dengan perempuan-perempuan yang entah itu teman entah gebetan ataupun pacar ketika dia datang ke Kota Gudeg untuk berlibur. Hal itu menyadarkan saya bahwa saya ke-GR-an kalau dia datang buat saya hahaaha. Kemudian saat dia memberikan perhatian, sikap atau tingkah laku yang berbeda, saya tahu dia juga lebih perhatian dengan wanita-wanita lainnya –kata teman-teman, red-, sewajarnya seorang yang suka tentu akan bertanya tentang keadaan kita, atau sekedar ‘Say, Hi’ dan bilang,”gapapa aku Cuma pengen telpon aja” pun tak dia lakukan juga. No sms, no telp, no jalan-jalan, gak semua-semuanya selama bertahun-tahun saya mencintai dia.

Kadang temen saya bilang, kok dia ga pernah comment atau like postingan kamu sih? dengan sok tegar bilang, dia lebih suka like or comment yang lain asal bukan postingan aku aja, pokoknya semua dia suka asal bukan gue aja yang buat status. secara sopan dia mau bilang, I don’t even love you. please be wise jangan berharap lagi. (karo sesegukan) hahaha. dulu gampang banget nanggis karena dia. Dia pasang foto-foto sama cewek di DP BBMnya, mana bisa marah dan bilang, aku cemburu. Ujung-ujungnya nanggis tapi bisa apa? bukan siapa-siapanya dia juga. Aku tahu itu untuk kasih tau, saya emang gak pernah ada dihatinya dia, karena hati dan perasaan saya saja gak pernah dia jaga. Saya aja yang GR, gamau pasang foto sama cowok takut dia cemburu. Cemburu pas tahun monyet mungkin iya. Kalo udah sabarnya habis liat dia sama entah cewek dengan status apapun itu dihidup dia, suka lama paketan di BBM.

 now you know kenapa aku suka males isi paket data bbm, males liat kamu tapi kangen juga kalo gak liat. Lhahhh hahaha. Atau kita ada seruangan eh banyak orang juga sih tapi dia milih buat jauh-jauh bahkan nekad ke warnet Cuma buat facebook-an dan balas comment cewek lain. Gue? Menangis dalam hati, tapi mau gimana juga, mau semarah apapun, sebete apapun, segimana dia bertingkah bersikap.. selalu aja aku bisa sabar dan bisa paham kenapa dia gitu. Well, lelaki. man gotta do what man gotta do.

Gak sadar saya suka delete dia add lagi delete dia add lagi delete dia add lagi, bukan alay or lebay. Ya sedikit sih. banyakan deh. hahaha. tak lain tak bukan untuk tahap melupakan dia. apakah saya bisa gak liat dia, gak liat aktifitas dia, dia dimana, sama siapa, status-status dia. Kadang dia capek pengen banget semangatin. tapi takut ganggu hidup dia, alhasil doa aja deh dari jauh. Cuma bisa tau mimpi dan cita-cita hidup  dari kawan-kawan dia, Cuma bisa doain lagi. Yah hidup saya 6th lalu hanya untuk doain dia aja dengan segala cita-cita dengan tulus tanpa minta dia suka sama saya. Tolol? Idiot? Indeed. Lama-lama saya mereview semua sikap dia kepada saya. Akhirnya yaaa….

 Intinya : dia sama kayak mas perjuangan memperlakukan mbak sakura. Bedanya, dia gak pake hati atau gak berpura-pura dingin. Saya? yah mulai bismillah.. delete dia di BBM. Saya cek apakah dia merasa kehilangan saya dengan comment di FBnya? ternyata respon masih bagus. Artinya mau ada atau tidak ada saya di kontak akun sosial medianya dia atau bahkan dikehidupannya dia. He’s fine. He’s Happy. Well, tiap buka FB ada dia muluk, oke saya delete saja. Fiuh, sambil nanggis. Wanita bodoh oh wanita bodoh.

Berat memang, kangennya itu lho. Terbiasa mencintai dia, terbiasa tau tentang dia, terbiasa bangun dan mau tidur melihat salah satu akun medsosnya dia. Ah, semua tentang kebiasaan. Setahun berlalu, yak 7th sudah.. Saya masih mengenang dia dihati saya. Tapi saya sadar, mau sampai kapan? Saya beranikan dan paksakan diri untuk menerima seorang lelaki yang mencintai saya. tapi lambat laun, saya sadar saya mulai menyukai dia. Bukan dengan paksaan. Well, weting tresno jalaran saka kulino. hehehe. Tapi apalah nasib wanita ini, keluarga saya –keluarga besar, red- tidak setuju dengan hubungan kami. dan mengharuskan saya putus dengan dia. Saya baru kali ini di ‘tampar’ oleh keluarga besar secara ‘WOW’.

Hingga membuat saya malam itu juga memutuskannya. Saya ingin menjaga hubungan baik dengan dia dan tentunya menjaga dia dengan cara saya sendiri dari amukan keluarga saya. Intinya keluarga saya dan dia tidak bisa bersatu. huhh.. tapi rasa suka saya kini memang sudah pudar seiring dengan keyakinan saya bahwa kami memang tidak bisa bersatu. Dia sudah move on. Well, gak betul-betul cinta ya jadinya dia? hahaha. but it’s ok. Saya gak patah hati atau gimana. Jadi aku juga gak cinta-cinta amat yee.. but seneng dia udah ada seseorang lagi, setidaknya gak kayak saya yang susah move on kala itu.

Bicara tentang travelling tadi itu, saya tanya ke dia –lelaki itu, red- agak kaku memang. sayanya. Bisa chat Seharian itu udah wow banget. gak pernah saya bisa chat selama itu sama dia. mentok-mentok 2-3 balas. Udah. Ya namanya juga malas sama saya, ya gak sih. Tapi karena saya sudah menggangap dia bagian dari masa yang sudah lewat, rasanya chat saya dengan dia mengalir seperti kawan lama. kamu gak balas lagi saya juga sadar, gue mah apa atuh? hahahahaaa. Eits, tapi tenang, saya chat cuma sekedar cari info, tenanglah saya tidak datang untuk mengganggu hidup kamu, atau berkhayal yang jauh-jauh. Relax.. Terlepas dari itu semua, saya tidak mengganggap dia lebih tinggi atau lebih rendah daripada saya. Saya, melihat kamu, kawan hati saya yang paling lama dan segala perasaan saya, bukan kesalahan kamu. Saya sudah berperang melawan diri saya sendiri. Mungkin saat berkomunikasi dengan kamu, rasa itu ada seperti terasa lagi. tapi untungnya saya selalu sadar dengan keadaan yang tidak mungkin ya gak mungkin aja. we’re just still good friends, my kind old friend. Teman hati saya yang lalu. saya akan selalu bersikap baik padamu dan  hangat padamu, bukan ingin bersama. seperti mas rangga sama mbak cinta. tapi sebagai bagian dari penghormatan saya tehadap hati saya yang sudah sebegitunya memperjuangakan hatinya untuk bertahan sampai hati berkata, cukup!

Kalau kelak, saya membaca postingan ini, mungkin saya tertawa malu. iyuhh. bisa mencintai seorang dengan gilanya, dengan sabarnya, dengan kuatnya dan dengan bodohnya bertahan. Bertahan dengan keyakinan yang entah datang darimana. Tiap doaku bukan lagi tentang kamu, keselamatanmu, bahagianya kamu, cita-citanya kamu. tapi tiap doaku hanya ada aku dan aku, aku ingin egois karena 6th lamanya aku bersedekah doa dan cinta. Kini tiap doaku hanya ingin mendapatkan yang terbaik karena seorang wanita yang kuat sekalipun ingin bersandar dibahu seorang imam yang juga mencintainya dengan tak melihat waktu dan tak melihat jeda ruang yang ada. Mencintai sebelum menikah, memang sungguh suatu ujian tersendiri. berat. kamu tak kan sanggup. biar aku saja. semoga saja kisah ini menjadi pelajaran yang intinya adalah jangan mencintai dengan bodoh pada seorang yang belum tentu mencintaimu dengan bodohnya juga. Saya juga telah  belajar tentang arti mencintai dari orang yang tidak pernah mencintai saya. Memang guru yang berharga justru datang dari hal-hal yang menyakitkan hati. Untukmu, terima kasih Karena tidak mencintaiku. darimu aku belajar mencintai, berharap, terluka, lalu belajar menyembuhkan hati.

 Tual, 3 April 2017, 10.55 WIT.