Monday, December 2, 2019

30 TAHUN HIDUPKU 


Hari ini tanggal 2 Desember 2019, aku duduk di meja belajarku didalam kamar yang sudah ku tempati selama 14 tahun. Aku menulis blog ini kembali bukan semata-semata untuk mengisi kekosongan namun sebagai healing dan therapy mental ku yang kurasa sudah mulai mencair tak tentu arah. hampir 3,6 tahun hidupku ku habiskan di kota kelahiran ayahku. Kota yang awalnya kurasa aku akan baik-baik saja disana. Tapi nyatanya TIDAK. Disana aku tak mendapatkan kehangatan keluarga. IYA keluarga yang mereka anggap keluarga. Aku ? Aku hanya masih ada darah saja yang terhubung dengan mereka, namun secara kedekatan TIDAK. Aku kecewa IYA aku marah IYA. Wajar, pikirku. Jika mereka berpikir Tidak, maka aku tidak tahu karena aku tak mampi berpikir seperti mereka. Aku bukan manusia yang bisa memasang muka yang orang bilang CARI MUKA, well, aku bukan manusia yang cari muka karena aku sudah punya muka. lagi pula aku juga tidak ingin menjadi bahan perhatian dari kepuasan seseorang dalam mencari muka. SEKIAN. 

Cerita ku dimulai tahun 2016, aku menjadi pegawai pemerintahan di kota kelahiran ayahku. Naik pesawat yang harus transit di beberapa kota. Melelahkan. Aku tahu sih mungkin bagi kalian pergi jam 04.00 WIB dan tiba jam 17.30 WIT pasti akan baik-baik saja, namun jujur aku gampang merasa lelah. Iya anemia. Semua di kantor terasa wajar, bagaimana tidak Atasanku Keluarga dekatku sendiri. Pasti dijaga dan diperhatikan. Tapi tak hanya aji mumpung, aku bekerja semampuku. Kadang pulang malam juga aku ikut. Semua terasa baik-baik saja, kadang ada yang membuatku tak nyaman baik dari keluargaku sendiri ataupun orang yang ku rasa iri dengan posisiku. Entah kenapa. Disini wajar, namun aku merasa terlalu sesak dan sempit rasanya. Aku hampir tidak kuat. Dan jujur aku sekarang sedang berada dimasa yang paling kritis dalam hidupku. Aku merasa berada di dalam posisi yang dihadapkan dengan pilihan makan apel beracun atau tinggal bersama ibu tiri yang jahat disebuah castle. 

Aku tak menampik bahwa ada juga keluarga yang baik terhadapku. Namun sekali lagi, Uang, Harta, dan Tahta mampu membuat mereka memiliki tiga hal tersebut daripada membantu keluarga. Hidupku terasa begitu suram dan hampa. KOSONG. Aku ingin pergi dari sana namun entah mengapa ayahku tak ingin atau merasa tak ikhlas bila aku pergi dari sana. Entah apa sebabnya. Jujur untuk kembali saja aku tak mampu tapi kata Kakakku beliau mampu dan bisa menjadi seperti sekarang (memliki karir manjadi PNS) adalah  berkat patuh dan taat pada oang tua. Tak lupa Beliau memberi pesan banyak-banyak berdoa. Tidak belajar hanya merenung menyesali kekurangan dalam taubatnya. Aku ingin demikian, namun apa bisa takdir seseorang mengikuti seseorang juga? apa bisa rejeki bisa disamakan begitu bila modelnya sama? AKU TAK TAHU. Tapi aku mencoba. Jujur hatiku bertambah hancur tak kala kebodohanku semakin menjadi-menjadi. 

Kenalkan, aku perempuan yang masih mencintai seorang lelaki selama 10 tahun. YAP. Don't be shocked. Aku tak sadar seperti waktu yang berjalan biasa. Tak ada yang berubah masih seperti kemarin. Itulah kesalahanku, kini aku sedang berusaha memperbaikinya. Dia tidak memberiku banyak kenangan manis, tidak juga kenangan buruk. Oh ya ADA, namun sudahlah. Air mata sepertinya tak habis untuknya, entaj sudah berapa lama namanya ku sebut namun aku selalu takut dan hatiku tak enak. Ku ganti dengan tak menyebut namanya. Aku TAKUT. Tak Tahu kenapa. Kalian tahu? Aku diam menanti dan menunggu, Dia tiada juga datang. Bodoh bukan. Aku hanya ingin bersama dengan dia dalam doa. Doa memaksa. Akhirnya aku merasa sakit juga, Hanya sebuah status cerita di salah satu akun wanita yang ku rasa satu perusahaan dengannya. Hanya melihat fotonya dan seorang lelaki dengan emot yang menutupi mukanya. Aku Hancur. Aku merasa itu dia. Jamnya, warna kulitnya, kumisnya, perawakannya entah apa dia punya model baju putih seperti itu. Gila memang. Iya aku, Aku tahu. 

Aku perempuan 30 tahun yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, sedang diberhentikan karena kontrakku usdah berakhir dan karena aku difitnah hingga aku dikeluarkan dari pekerjaanku yang dulu. Aku perempuan 30 tahun yang tidak memiliki siapa-siapa sebagai calon pendampingku, namun bermimpi mempunyai Rumah Tangga. Aku perempuan 30 tahun yang masih sangat manja dan masih sangat malas mengerjakan pekerjaan rumah bila moodku sedang tidak baik. Aku perempuan 30 tahun ingin memiliki rumah, kendaraan serta bisa travelling seperti teman-temanku, tapi aku tak mampu. Aku perempuan 30 tahun ingin pekerjaan yang bisa dibilang enterpreneur namun aku bingung dengan uang apa aku memulai. dan ya aku perempuan 30 tahun yang tidak memiliki nominal apapun di Bank. Oh Ya satu lagi, aku perempuan 30 tahun yang berharap banyak yang senasib denganku agar aku tau aku tidak sendirian, namun itu doa yang tidak baik bukan? Tidak jangan.

Aku harap kalian mampu menjadi manusia yang berguna dan baik bagi keluarga. entah bicara apa aku ini. Aku hanya ingin mengeluarkan unek-unek ku saja tapi tetap saja tidak mampu secara gamblang. Karena otakku bekerja lebih cepat daripada jariku yang sudah kaku dengan laptop dan urusan ketik mengetik. And anyway, pundakku sudah sakit. Aku berharap tulisanku tak dibaca banyak orang. Karena tiada juga inpirasinya, hanya bekeluh kesah semata. Andai? aku ingin mengucap kata ini, namun dalam agamaku kata ini jangan diucapkan. Hai, kamu. aku memaafkan kalian yang sudah membuat ku di beri stigma negatif kepada orang-orang, JUJUR aku tidak demikian tapi jika kalian tidak percaya. Terima Kasih Pahalanya. Hai, kamu, terima kasih sudah menetap dihatiku selama 10 tahun.ini sudah  mau tahun 2020, kau tak bisa tinggal. Aku ingin menikah dan memiliki hal yang juga dimiliki orang lain : KELUARGAKECILKU, kata mereka. Banyak pelajaran dalam hidupku :
1. Jangan mudah percaya pada orang yang baiknya sempurna, terkadang dibalik itu semua ia sembunyikan hatinya yang asli.
2. Jangan mudah berteman, bila itu hanya sekedar berbaik-baik tanpa cela silakan kau cek kadar kemurnian pertemananmu. Punya banyak teman dinilai baik tapi tidak selama. percayalah aku sudah membuktikannya.
3. percaya pada keluarga seperti percaya seseorang membawakan pedangmu yang mana kau tak tau untuk apa nanti pedangmu itu. untuk menusukmu atau untuk mengancammu?
4. kadang hal yang sudah kita lakukan tidak dihargai oleh orang lain baik itu keluarg atau teman yang kau anggap baik.
5. kadang kau diasingkan karena mulut jahat seseorang namun dari situ kau bisa tau wujud asli semua orang. percayalah. diam dan lihatlah.
6. Ayah ibumu dan keluarga intimu keluarga ibumu. THE BEST. tempat berpulang dikala hati lelah dengan semua yang ada.
7. Kembalikan semua pada Tuhan Yang Maha Esa. 

dan masih banyak lagi tapi pundakku sakit sekali. Aku hanya berharap ada kebaikan setelah ini, ada rejeki baik setelah ini. Untuk keluarga, kerabat dan tema yang masih selalu baik dan percaya  bahwa aku tidak seperti rumor yang mereka bilang, aku doakan kebaikan hidup kalian dan aku menyayangi kalian. untuk kalian yang percaya dan mencari-cari muka, aku doakan hidayah untuk kalian agar kalian mampu melihat bukan dengan kacamata orang lain, namun dengan mata kalian sendiri. 


SEKIAN yang terakhir.