Tujuh Tahun
Kemudian…
Me and My Best
friend’s Love Stories
Kerja di bidang keuangan ini membuat saya tidak memiliki
banyak waktu untuk menulis. Kadang sih mau nulis tapi saya lebih memilih untuk
beristirahat/berolahraga/mencuci baju/beberes rumah atau hanya sekedar bermain
bersama ke-4 adik sepupu saya. Well, saya sudah bersiap-siap mau tidur, saat
ini jam 21.33 WIT, tapi kemudian saya bergumam sendiri hehehe.. tentang apa
yang sudah saya lalui dan apa-apa saja atau siapa-siapa saja yang sudah
menjadikan saya seperti sekarang ini. Ada satu kisah yang kepengen saya tulis
di blog saya as reminder hihihi. Kelak ini akan menjadi sebuah kisah klasik
untuk masa depan yang bakalan ketawa geli tiap inget hihihiJ
Beberapa waktu yang lalu saya melihat kawan/sahabat lama saya
meng-upload foto seorang anak lelaki berusia 4-5th yang mana saya
pikir saya tau siapa dia, dan… aha, anak lelaki itu adalah kawan satu kampus
saya juga. Mulailah saya chat teman saya itu, dan eng ing eng… ternyata mereka
hendak menikah bulan Mei ini -2017, red-. Emm, dimanakah efek dramatisnya? Jadi
begini.. mereka sebut saja si Mbak Sakura dengan Mas Perjuangan ini adalah
kawan satu kelas, satu kampus.. iya kami sekelas dan sekampus.. awal tahun, mas
perjuangan memang suka menggoda mbak sakura, namun mbak sakura sudah ada yang
punya kala itu. Kisah mereka belum berjalan. Namun seiring waktu mbak sakura
merasa mas perjuangan begitu Aduhai untuk dilihat (yang mana saya sama temen saya
yang satu lagi, bingung bagian aduhai nya yang mana. well, urakan kalo menurut
kita. sorry.. hehehe) tapi mbak sakura jatuh hati (disaat sudah putus dengan
pacarnya yang dulu).
Tapi pucuk dicinta ulampun tak tiba. Mas perjuangan mendadak
cuek, jaim, dingin, angkuh, kejam, gengsi deket-deket mbak sakura dan segala
macam sikap seorang yang merasa tidak ingin di dekati oleh seseorang dengan
sangat ekstremnya. Well, hampir satu tahun lamanya mbak sakura memendam cinta,
hingga menangis setiap waktu, mbak sakura sms, telp dkk gak direspon. malahan
mas perjuangan sibuk bergenit-genit ria dengan cewek lain, main sama
temen-temen laki-lakinya atau melakukan hobby-nya. Mbak sakura? nanggis bawang
Bombay bawang merah bawang putih merica lada bubuk diuleg jadi satu dicampur
benci plus maki-makian, hingga balik sayang lagi, ehtapinya.. balik mewek lagi,
but balik benci lagi, Ya Tuhan.. balik sayang lagi. Saya? Puk-puk-in dia sampai
saya bete sendiri ada manusia -lelaki, red- model gini. Cuek Tak Bergeming
model Patung Pancoran. Ealah. Akhirnya mbak sakura memaksa memiliki pacar
selama sisa kuliahnya. Apakah mbak sakura bahagia? No.. dia kena KDRT selama
berpacaran dengan mas Poltak. Namun perihal jodoh, jika Tuhan berkata “Ya”. Manusia
bisa apa?
Akhir tahun 2016, mereka bertemu kembali di satu sudut
Ibukota, kos salah satu kawan lama kami ketika jaman kuliah dulu. Keduanya lalu
bertemu kembali, saling sapa, lama-lama saling bertukar id/pin akun sosial
media mereka, lalu beribadah bersama. Lambat laun, tumbuh keberanian dihati mas
perjuangan setelah 7 tahun berselang (finally….).
Di hari itu, mbak sakura tertawa seakan tak percaya (berdasarkan pengakuan
mbaknya, taulah gimana dongkolnya mbake 7th dia makan gengsi mas e).
Ya, lelaki yang dulu dia tangisi, dia maki atas sikap kasar, dingin, cuek,
kejam karena berani mencintai mas perjuangan dan terang-terangan bilang cinta
duluan.
Kini mas perjuangan berkata cinta dan tak mampu melupakan
mbak sakura selama 7 tahun belakangan ini. Mas Perjuangan berniat untuk melamar
dan menikahi mbak sakura. Khilaf dan tak ingin kehilangan mbak sakura untuk
kedua kalinya. Mencoba dengan yang lain namun hati tak bisa mendua. Lelah rasa
hati ingin kembali ke peraduan, ke rumah seorang hati, hati seorang wanita.
Mbak sakura. Mbak Sakura? Shock. ngakak. but happy. at least, keyakinan untuk
memiliki mas perjuangan akhirnya bisa terwujud. Yey. hahaha. Saya ? sebagai
saksi hidup mereka berdua ? ikut seneng
bahagia dan ikut merasakan euphoria kedua pasangan 7tahun memendam rasa ini.
hahahaha. Intinya dua-duanya gagal move on, ya mungkin udah jodohnya kali ya..
makanya susah lupa hihihihi. #mantan.gebetan.terindah.susah.lupa
Kenapa saya cerita kisah ini, karena saya dianggap akan
bernasib sama dengan sahabat saya yang satu ini. Well, saya tahu ini kayak
membuka aib sendiri. Tapi setidaknya saya pernah mencintai dengan sabarnya
hingga saya tahu kapan harus berhenti. saya pun juga telah mencintai, mencintai seorang laki-laki selama kurang
lebih 6th –alhamdulillah ya kalau kredit motor udah lunas deh- hahaha.. dari
chat saya dengan teman saya ini –Mbak Sakura, red- saya memberanikan diri untuk
jujur dengan dia. Memang mbak sakura ngebet banget kisah saya bisa sama seperti
dia. Dia selalu bilang, “hal yang kamu mau kalau kamu inginkan dan kamu yakin
terus pasti bisa kamu dapatkan”. Dia buktinya. Kenapa dia ngebet banget? karena
saya ngajak dia travelling sekalian reunion yang infonya dari lelaki 6th
itu. tapi dengar dia mau nikah ya jadinya sendirian aja deh travellingnya, kali
nemu jodoh #eh. Uang jatuh di jalan kali ah…nemu J
Saya dapat info travelling dari lelaki yang dulu saya sayang
banget-banget deh. Sampai chat antara saya dengan kawan saya hanya berusaha
meyakinkan saya bahwa dia sebetulnya memendam rasa sama saya. Saya? Ketawa
banget. hahaha. Iya dia memang bisa membuat saya mencintainya dengan begitu
sabarnya. Sampai bisa membuat saya tidak dekat dengan lelaki lain selama masa
kuliah saya dan selama hampir 2,5th saya bekerja dan mampu membuat
saya terbangun di sepertiga malam hanya untuk berkata, “Tuhan saya mau dia, dia
buat saya ya?”. Saya kemudian bermimpi dihari ke 5-6, dia berubah menjadi bunga yang sangat terang yang
menyinari gelapnya hidup saya. Entahlah artinya apa. tapi.. Yang jelas saya dan
dia, terpisah. tak bertemu. tak bersapa. asing. tapi rasa ini masih terus ada.
Saya bilang di kawan saya, saya mencintai dia selama kurang
lebih 6th tanpa pernah mencoba mengganggu hidup dia, kalau ganggu ya
maaf deh.. saya sadar selama ini sikap dan komunikasi antara saya dengan dia
hanya sekedar sopan santun belaka sesama mantan teman organisasi kampus. Saya
tahu itu. Saya melihat dia memilih berjalan dengan teman-teman laki-lakinya
dengan perempuan-perempuan yang entah itu teman entah gebetan ataupun pacar
ketika dia datang ke Kota Gudeg untuk berlibur. Hal itu menyadarkan saya bahwa
saya ke-GR-an kalau dia datang buat saya hahaaha. Kemudian saat dia memberikan
perhatian, sikap atau tingkah laku yang berbeda, saya tahu dia juga lebih
perhatian dengan wanita-wanita lainnya –kata teman-teman, red-, sewajarnya
seorang yang suka tentu akan bertanya tentang keadaan kita, atau sekedar ‘Say,
Hi’ dan bilang,”gapapa aku Cuma pengen telpon aja” pun tak dia lakukan juga. No
sms, no telp, no jalan-jalan, gak semua-semuanya selama bertahun-tahun saya
mencintai dia.
Kadang temen saya bilang, kok dia ga pernah comment atau like
postingan kamu sih? dengan sok tegar bilang, dia lebih suka like or comment
yang lain asal bukan postingan aku aja, pokoknya semua dia suka asal bukan gue
aja yang buat status. secara sopan dia mau bilang, I don’t even love you. please be wise jangan berharap lagi. (karo
sesegukan) hahaha. dulu gampang banget nanggis karena dia. Dia pasang foto-foto
sama cewek di DP BBMnya, mana bisa marah dan bilang, aku cemburu.
Ujung-ujungnya nanggis tapi bisa apa? bukan siapa-siapanya dia juga. Aku tahu
itu untuk kasih tau, saya emang gak pernah ada dihatinya dia, karena hati dan
perasaan saya saja gak pernah dia jaga. Saya aja yang GR, gamau pasang foto
sama cowok takut dia cemburu. Cemburu pas tahun monyet mungkin iya. Kalo udah
sabarnya habis liat dia sama entah cewek dengan status apapun itu dihidup dia,
suka lama paketan di BBM.
now you know kenapa
aku suka males isi paket data bbm, males liat kamu tapi kangen juga kalo gak
liat. Lhahhh hahaha. Atau kita ada seruangan eh banyak orang juga sih tapi dia
milih buat jauh-jauh bahkan nekad ke warnet Cuma buat facebook-an dan balas
comment cewek lain. Gue? Menangis dalam hati, tapi mau gimana juga, mau semarah
apapun, sebete apapun, segimana dia bertingkah bersikap.. selalu aja aku bisa
sabar dan bisa paham kenapa dia gitu. Well, lelaki. man gotta do what man gotta do.
Gak sadar saya suka delete dia add lagi delete dia add lagi
delete dia add lagi, bukan alay or lebay. Ya sedikit sih. banyakan deh. hahaha.
tak lain tak bukan untuk tahap melupakan dia. apakah saya bisa gak liat dia,
gak liat aktifitas dia, dia dimana, sama siapa, status-status dia. Kadang dia
capek pengen banget semangatin. tapi takut ganggu hidup dia, alhasil doa aja
deh dari jauh. Cuma bisa tau mimpi dan cita-cita hidup dari kawan-kawan dia, Cuma bisa doain lagi.
Yah hidup saya 6th lalu hanya untuk doain dia aja dengan segala
cita-cita dengan tulus tanpa minta dia suka sama saya. Tolol? Idiot? Indeed. Lama-lama
saya mereview semua sikap dia kepada saya. Akhirnya yaaa….
Intinya : dia sama
kayak mas perjuangan memperlakukan mbak sakura. Bedanya, dia gak pake hati atau
gak berpura-pura dingin. Saya? yah mulai bismillah.. delete dia di BBM. Saya
cek apakah dia merasa kehilangan saya dengan comment di FBnya? ternyata respon
masih bagus. Artinya mau ada atau tidak ada saya di kontak akun sosial medianya
dia atau bahkan dikehidupannya dia. He’s fine. He’s Happy. Well, tiap buka FB
ada dia muluk, oke saya delete saja. Fiuh, sambil nanggis. Wanita bodoh oh
wanita bodoh.
Berat memang, kangennya itu lho. Terbiasa mencintai dia,
terbiasa tau tentang dia, terbiasa bangun dan mau tidur melihat salah satu akun
medsosnya dia. Ah, semua tentang kebiasaan. Setahun berlalu, yak 7th
sudah.. Saya masih mengenang dia dihati saya. Tapi saya sadar, mau sampai
kapan? Saya beranikan dan paksakan diri untuk menerima seorang lelaki yang
mencintai saya. tapi lambat laun, saya sadar saya mulai menyukai dia. Bukan
dengan paksaan. Well, weting tresno jalaran saka kulino. hehehe. Tapi apalah
nasib wanita ini, keluarga saya –keluarga besar, red- tidak setuju dengan
hubungan kami. dan mengharuskan saya putus dengan dia. Saya baru kali ini di
‘tampar’ oleh keluarga besar secara ‘WOW’.
Hingga membuat saya malam itu juga memutuskannya. Saya ingin
menjaga hubungan baik dengan dia dan tentunya menjaga dia dengan cara saya
sendiri dari amukan keluarga saya. Intinya keluarga saya dan dia tidak bisa
bersatu. huhh.. tapi rasa suka saya kini memang sudah pudar seiring dengan
keyakinan saya bahwa kami memang tidak bisa bersatu. Dia sudah move on. Well,
gak betul-betul cinta ya jadinya dia? hahaha. but it’s ok. Saya gak patah hati
atau gimana. Jadi aku juga gak cinta-cinta amat yee.. but seneng dia udah ada
seseorang lagi, setidaknya gak kayak saya yang susah move on kala itu.
Bicara tentang travelling tadi itu, saya tanya ke dia –lelaki
itu, red- agak kaku memang. sayanya. Bisa chat Seharian itu udah wow banget.
gak pernah saya bisa chat selama itu sama dia. mentok-mentok 2-3 balas. Udah.
Ya namanya juga malas sama saya, ya gak sih. Tapi karena saya sudah menggangap
dia bagian dari masa yang sudah lewat, rasanya chat saya dengan dia mengalir seperti
kawan lama. kamu gak balas lagi saya juga sadar, gue mah apa atuh? hahahahaaa.
Eits, tapi tenang, saya chat cuma sekedar cari info, tenanglah saya tidak
datang untuk mengganggu hidup kamu, atau berkhayal yang jauh-jauh. Relax.. Terlepas
dari itu semua, saya tidak mengganggap dia lebih tinggi atau lebih rendah
daripada saya. Saya, melihat kamu, kawan hati saya yang paling lama dan segala
perasaan saya, bukan kesalahan kamu. Saya sudah berperang melawan diri saya
sendiri. Mungkin saat berkomunikasi dengan kamu, rasa itu ada seperti terasa
lagi. tapi untungnya saya selalu sadar dengan keadaan yang tidak mungkin ya gak
mungkin aja. we’re just still good friends,
my kind old friend. Teman hati saya yang lalu. saya akan selalu bersikap
baik padamu dan hangat padamu, bukan
ingin bersama. seperti mas rangga sama mbak cinta. tapi sebagai bagian dari
penghormatan saya tehadap hati saya yang sudah sebegitunya memperjuangakan
hatinya untuk bertahan sampai hati berkata, cukup!
Kalau kelak, saya membaca postingan ini, mungkin saya tertawa
malu. iyuhh. bisa mencintai seorang dengan gilanya, dengan sabarnya, dengan
kuatnya dan dengan bodohnya bertahan. Bertahan dengan keyakinan yang entah
datang darimana. Tiap doaku bukan lagi tentang kamu, keselamatanmu, bahagianya kamu,
cita-citanya kamu. tapi tiap doaku hanya ada aku dan aku, aku ingin egois
karena 6th lamanya aku bersedekah doa dan cinta. Kini tiap doaku
hanya ingin mendapatkan yang terbaik karena seorang wanita yang kuat sekalipun
ingin bersandar dibahu seorang imam yang juga mencintainya dengan tak melihat
waktu dan tak melihat jeda ruang yang ada. Mencintai sebelum menikah, memang
sungguh suatu ujian tersendiri. berat. kamu tak kan sanggup. biar aku saja. semoga
saja kisah ini menjadi pelajaran yang intinya adalah jangan mencintai dengan
bodoh pada seorang yang belum tentu mencintaimu dengan bodohnya juga. Saya juga
telah belajar tentang arti mencintai
dari orang yang tidak pernah mencintai saya. Memang guru yang berharga justru
datang dari hal-hal yang menyakitkan hati. Untukmu, terima kasih Karena tidak
mencintaiku. darimu aku belajar mencintai, berharap, terluka, lalu belajar
menyembuhkan hati.
Tual, 3 April 2017,
10.55 WIT.